Factual dan Berimbang

Sabtu, 09 September 2023

Saling Tuding Kasubag Perencaan Disdik Tanggamus DONI Berikan Suap kepada Oknum Dewan AZMI untuk Pengondisian Hearing Disdik.

Saling Tuding Kasubag Perencaan Disdik Tanggamus DONI Berikan Suap kepada Oknum Dewan AZMI untuk  Pengondisian Hearing Disdik.

TANGGAMUS NEWS - Mencuatnya titipan uang dugaan pengkondisian yang disebutkan oleh pelapor AS dugaan penganiayaan oleh oknum Anggota DPRD Tanggamus inisial AZ, sejumlah pihak saling bantah.

Dari sisi keterangan korban, bahwa ia diduga ditampar oleh AZ lantaran kurangnya uang titipan yang diakuinya berasal dari salah satu pejabat Disdik Tanggamus inisial D selaku salah satu Kasubbag.

Disisi lainnya, AZ yang mengaku tidak melakukan apapun, namun anehnya menyebut kejadian disaksikan banyak orang saat sidang juga mengatakan bahwa tidak ada masalah uang.

Sementara itu, D selaku salah satu Kasubbag di Disdik Tanggamus, juga membantah dirinya menitipkan uang kepada AS untuk dititipkan kepada AZ, ia hanya membenarkan dirinya sering ke kantor DPRD untuk menanyakan jadwal hearing. 

Disebutkan oleh AS selaku pelapor atas dugaan penganiayaan bahwa sebelum ditampar dan dipermalukan dihadapan umum setelah dirinya menyerahkang uang titipan senilai Rp10 juta kepada oknum AZ.

Ia tidak menduga, AZ menamparnya, yang selanjutnya ia ketahui seharunya uang tersebut adalah Rp15 juta, padahal ia sama sekali tidak mengetahui soal jumlah titipan yang seharusnya dia terima.

"Saya dititipi pak D, uang untuk diberikan kepada AZ selaku anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan sebesar Rp10 juta. Setelah uang itu saya berikan kepada AZ, disaat itu juga AZ marah-marah dan menampar muka saya karena menurut AZ bahwa uang tersebut berkurang," kata AS kemarin, Jumat 8 September 2023. 

AS menambahkan, bahwa ia telah menjelaskan kepada AZ bahwa ada pesan dari AZ, uang yang diserahkan baru senilai Rp10 juta dan sisanya senilai Rp5 juta, akan menyusul.

Oknum anggota DPRD Tanggamus inisial AZ saat dikonfirmasi membantah 2 tuduhan terhadap dirinya, namun ada yang aneh walaupun tidak mengakui penganiayaan, ia mengatakan saat kejadian itu di dalam ruang sidang dan disaksikan oleh banyak orang.

"Tidak ada (penganiayaan), kejadian itu bukan di tempat sembunyi. Tapi di ruang sidang dan banyak saksi dewan yang melihat. Saya cuma nanya saja. Saya tidak merasa (memukul)" kata AZ, melalui sambungan telfon, Jumat 8 September 2023.

Selain membantah penganiayaan AZ kembali membantah adanya uang setoran yang tercantum di dalam laporan korban kepada pihak kepolisian.

"Enggak ada (pemberian uang). Langkah hukum saya, akan memberikan keterangan jika dipanggil Polres, namanya kita taat hukum," tandasnya.

Sementara itu, bantahan juga disampaikan oleh D, salah satu Kasubbag di Disdik Tanggamus, yang mengatakan dirinya tidak merasa menitipkan uang kepada honorer inisial AS.

"Kapan saya memberikannya, saya enggak pernah, enggak merasa menitipkan uang tersebut kepada AS untuk diserahkan kepada anggota DPRD inisial AZ," kata D melalui sambungan telfon, Sabtu 9 September 2023.

Ia menambahkan, bahwa memang dirinya sering ke kantor DPRD Tanggamus namun hanya untuk mamastikan jadwal-jadwal hearing sesuai  tugas dan tanggungjawabnya.

"Saya hanya fasilitasi untuk data, koordinasi terkait waktu dan jam untuk hearing itu saja. Kalo terkait pengaggaran saya enggak faham,itu urusan pimpinan saya tandasnya.

diduga Terima Gratifikasi dan Melakukan Penganiayaan Anggota DPRD kabupaten Tanggamus dengan dinas pendidikan.

 diduga Terima Gratifikasi dan Melakukan Penganiayaan Anggota DPRD kabupaten Tanggamus dengan dinas pendidikan.

TANGGAMUS NEWS - malang nasip pegawai honorer di sekretariat DPRD Kabupaten  hanya Gegara dititip Uang oleh salah satu Oknum Pejabat Dinas Pendidikan dirinya di aniaya oknum anggota Dewan.

sebelumnya naik dipemberitaan Media ini Edisi Jum'at 8/9/2023 terkait Oknum Anggota DPRD Kabupaten  Aniaya Pegawai Honorer Sekretariat DPRD  di ruang rapat utama,pada hari Senin 04/09/2023 beberapa hari lalu.

saat dikomfirmasi Media ini, Korban Penganiayaan Oknum Anggota DPRD Kabupaten  mengatakan, penganiayaan yang ku alami dan dilakukan oleh Seorang Oknum Anggota DPRD dari Partai PDI Perjuangan kemarin hanya Gegara titipan Uang dari Doni Kasubag Perencanaan Dinas Pendidikan

"saya dititipin Pak Doni Uang untuk diberikan kepada Azmi Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuang sebesar Rp 10.000.000. ( Sepuluh Juta Rupiah) lalu saya berikan Uang tersebut kepada Azmi dan disaat itu juga Azmi marah marah dan menampar muka saya karena menurut Azmi Uang tersebut berkurang", beber Korban

” masih menurut korban, Azmi marah kepada saya karena harus nya Uang dari Doni Oknum Kasubag Dinas Pendidikan tersebut senilai Rp 15.000.000. (Lima Belas Juta Rupiah ) dan waktun itu saya sudah jelaskan kepada Azmi bahwa pesan Pak Doni Uang Rp 15.000.000. ( Lima Belas Juta Rupiah tersebut baru ada Rp 10.000.000. (Sepuluh Juta Rupiah) dan sisanya akan menyusul.

korban juga menerangkan kan, Uang Rp 10.000.000.( Sepuluh Juta Rupiah) yang seharusnya Rp 15.000.000. (Lima Belas Juta Rupiah) tersebut adalah Dana Suap waktu Hearing dengan Dinas Pendidikan, terang Korban.

Sementara itu, Doni Kasubag Perencanaan Dinas Pendidikan belum berhasil dikomfirmasi Media ini terkait indikasi Dana Suap Hearing dengan Anggota DPRD Kabupaten Tanggamu Tersebut.

Jumat, 08 September 2023

Oknum DPRD Tanggamus diduga Terima Gratifikasi dan Melakukan Penganiayaan

Oknum DPRD Tanggamus diduga Terima Gratifikasi dan Melakukan Penganiayaan

TANGGAMUS NEWS - Belum tuntas perkara dugaan tindak pidana korupsi oleh anggota legislatif DPRD Tanggamus terkait perjalanan dinas yang sedang didalami oleh Kejaksaan Tinggi Lampung (Kejati), kali ini terjadi dugaan tindak pidana gratifikasi dan dugaan penganiayaan yang melibatkan salah seorang oknum Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus berinisial (AZ) dari partai PDIP komisi III kabupaten Tanggamus, dilaporkan ke- Polres Tanggamus Lampung terkait kasus dugaan tindak pidana penganiyaan terhadap tenaga kerja Honorer pada hari Kamis (7/9/2023) dengan tempat kejadian perkara (TKP) Gedung DPRD Tanggamus.

Untuk kejadian dugaan tindak pidana penganiyaan tersebut berawal dilakukan oleh oknum Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus berinisial Az dari Fraksi PDIP pada hari Senin tanggal (4/9/2023), pelapor di panggil oleh terlapor di ruangan Sekretaris DPRD Kabupaten Tanggamus, bahwa terlapor mempertanyakan uang titipan dari salah satu Dinas di kabupaten Tanggamus.

Asroli sebagai pelapor yang merupakan Tenaga Honorer di sekretariat DPRD Kabupaten Tanggamus tersebut mengatakan uang titipan dari salah satu dinas sebanyak Rp 10.000.000, (Sepuluh Juta Rupiah). Atas jawaban pelapor tersebut, spontan terlapor tidak terima karena uang titipan dari salah satu dinas tersebut seharusnya Rp 15.000.000, (Lima belas Juta Rupiah).

Ketidakterimaan jawaban dari pelapor tersebut,  membuat terlapor melakukan aksi menampar pipi sebelah kanan pelapor sebanyak 1 (satu) kali, sehingga atas kejadian tersebut, korban merasa malu, takut dan tidak terima serta melaporkan peristiwa tersebut ke-Polres Tanggamus dengan Nomor :LP/GAR/B/277/IX/2023/SPKT/POLRES TANGGAMUS/POLDA LAMPUNG.

Atas kejadian dugaan tindak pidana penganiyaan yang di lakukan oleh Oknum Anggota DPRD dari partai PDIP tersebut, Pihak keluarga korban tidak terima dan mendukung untuk membuat laporan ke kepolisian.

Dikutip dari wartakum7.com, Wahrunsyah selaku pendamping sekaligus sebagai penanggung jawab mewakili Pihak keluarga besar korban ia menyampaikan kepada Awak media,Oknum Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus berinisial AZ, tersebut harus tanggung jawab,dan kepada pihak Penegak Hukum di Kabupaten Tanggamus segera di proses secara hukum yang berlaku,”tegasnya.

Sementara itu, AZ selaku terlapor belum memberikan hak jawabnya hingga berita ini diberitakan saat media ini mengkonfirmasi melalui chat WhatsApp (WA) pada pukul 22.41 wib dan sambungan telepon WA pada pukul 22.47 wib.


Pasutri Curhat Terkait Garapan Lahan ke Polsek Pulau Panggung



Pasutri Curhat Terkait Garapan Lahan ke Polsek Pulau Panggung

TANGGAMUS NEWS - Mengaku terlibat perselisihan lantaran kesepakatan garapan lahan dengan pemberi garapan, pasangan suami istri (Pasutri) Curhat ke Polsek Pulau Panggung Polres Tanggamus.

Dalam Curhatannya, mereka mengaku ada perselihian mengingat kesepakatan antara mereka ada selisih waktu garapan yang belum diselesaikan, namun pemilik tanah telah mengungkitnya.

"Kami memiliki masalah yaitu perselisihan kepengurusan garapan lahan diantara kami dan pemilik tanah terkait pengurusan kebun di Pekon Tanjung Bagelung, Pulau Panggung," kata Herwandi didampingi istrinya Suhetin pada Jumat Curhat Polsek Pulau Panggung di warung Barokah, Jumat 8 September 2023.

Ia menceritakan bahwa 5 tahun yang lalu, mereka memperoleh kesepakatan bahwa diperbolehkan untuk menggarap sebidang tanah kawasan yang sebelumnya dikuasai atau dimiliki oleh Merdi.

Lahan sebelumnya dalam keadaan semak belukar, terletak di Pekon Tanjung Begelung Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus dan menurut kesepakatan tanah tersebut akan digarap oleh penggarap selama 7 tahun dengan hasilnya diambil oleh penggarap.

"Masalah pengelolaan muncul kali ini, sebab pemilik lahan telah mengambil lahan tersebut. Sementara kami baru 5 tahun garap sehingga ada selisih 2 tahun," jelasnya.

Atas hal itu, Herwandi berharap, Polsek Pulau Panggung dapat memfasilitasi keluarganya dengan pemilik lahan, sebab kebun tersebut menjadi andalan dalam menutupi kehidupannya sehari-hari.

"Harapan kami ya kami masih bisa menggarap kebun tersebut, hingga selesainya kesepakatan," harapnya.

Dalam kesempatan tersebut Kapolsek Pulau Panggung AKP Musakir menyampaikan akan berupaya membantu menyelesaikan permasalahan tersebut semaksimal mungkin.

Pasalnya, ketika dikonfirmasi kepada saudara Merdi, ia memberikan keterangan yang berbeda sehingga dibutuhkan tindakan lanjutan sehingga dapat memberikan solusi terbaik.

"Kami akan upayakan mediasi terlebih dahulu antara kedua belah pihak dengan melibatkan Aparat pekon mengingat latar belakang tanah yang digarap oleh yang bersangkutan berstatus tanah kawasan," kata AKP Musakir.

Kapolsek berharap, dengan adanya program Jumat Curhat diharapkan masyarakat ysng memiliki permasalahan dapat memperoleh solusi.

"Kegiatan Jumat Curhat dilaksanakan secara rutin, mudah-mudahan dapat memberikan solusi terbaik kepada masyarakat dalam persoalan Kamtibmas," tandasnya. (*)


MARAK NYA PUNGUTAN LIAR KETUA DPC AJOI TANGGAMUS HIMBAU ANGGOTANYA


MARAK NYA PUNGUTAN LIAR KETUA DPC AJOI TANGGAMUS HIMBAU ANGGOTANYA
TANGGAMUS NEWS - Seorang jurnalistik juga harus tahu terkait bahaya nya pungutan liar/pungli yang saat ini berkembang.Tidak hanya sekedar membuat berita,memfoto saja jika ada kegiatan namun juga turut andil mensosialisasikan bahaya pungli tersebut terhadap masyarakat, siswa/i selaku warga negara dan para dewan guru, Hal ini disampaikan secara langsung oleh ketua aliansi Jurnalistik Online Indonesia Tanggamus(AJOI), Budi Hartono Jum'at 8 September 2023 kepada semua anggota dikantor sekretariat Pekon suka merindu.

,''Ini sudah menjadi tugas kalian selaku jurnalistik kalian harus bangga menjadi jurnalis dan bergabung di AJOI, banyak orang berkeinginan menjadi seperti kalian tetapi tak ada jiwa di situ maka beruntunglah kalian,''ujar Budi yang juga ketua lembaga Anti narkotika(LAN) Tanggamus.

Lanjutnya sosialisasi tidak harus secara resmi,dikala ada kegiatan kegiatan serimonial pun wajib kalian sampaikan,''karna jika sejak dari awal kita sampaikan maka secara otomatis mereka tak akan melakukannya termasuk didalamnya adalah korupsi, jelasnya.

Disamping itu pula Budi menegaskan kepada seluruh anggotanya kedepan untuk melaksanakan apa yang telah disampaikan di awal tadi dengan sebaik mungkin,''jangan kalian tahu apa itu pungli dan apa itu korupsi waktu tetapi kalian yang melakukan itu salah.oleh sebab itu kalian harus betul betul bisa menjadi contoh bagi jurnalis atau wartawan yang lain itu harapan saya.

,''Saya berharap kalian aktif di setiap ada kegiatan serimonial,dan jangan juga dibuat susah,''ini sifatnya hanyalah kegiatan sampingan kalian jangan menjadi beban kalian,"ucapnya.

SMA ISLAM KEBUMEN KECAMATAN SUMBERJO DI DUGA PUNGLI

SMA Islam Kebumen Kecamatan Sumberjo di Duga PUNGLI
TANGGAMUS NEWS - Keseriusan dunia pendidikan untuk berbenah masih menjadi pertanyaan publik, seperti pepatah Banyak jalan menuju kota Roma, demikian perumpamaan yg tepat tentang banyak cara untuk dapat tetap memungut dana dari walimurid di sekolah.

Munculnya Perpres 87 tahun 2016 tidak membuat para pendidik di dunia pendidikan putusasa, mereka memakai Komite dan yang lain nya sebagai tangan panjang untuk tetap melancarkan aksinya.

Apakah Komite di sekolah ilegal? Tentu tidak! Permendikbud 75 tahun 2017 dan SK Dirjen Pendis No. 2913 tahun 2016 telah mengatur tentang hal tersebut.

Untuk itulah Kementerian Agama Republik Indonesia menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam nomor 2913 tahun 2015 tentang komite madrasah, dan diperkuat dengan Peraturan Menteri Agama nomor 66 tahun 2016, Sayangnya masih ada pihak sekolah yang enggan mensosialisasikan hal ini kepada wali murid.

Salah satu contoh SMA Islam kebumen kecamatan sumberjo kabupaten Tanggamus Lampung, Informasi awal didapatkan dari keluhan wali murid Asia (bukan nama sebenarnya), orang tua murid yang tinggal tidak jauh dari sekolah tersebut, merasa berat jika harus membayar 1 juta, juga orangtua siswa tersebut takut melaporkan pungutan yang terjadi dikarenakan dampak psikologis anak (dikucilkan), atau takut dikeluarkan oleh pihak sekolah.

Sampai berita ini diturunkan belum ada dari pihak sekolah untuk dapat menjelaskan kegunaan uang pungutan tersebut secara rinci dan gamblang.

Kamis, 07 September 2023

Diduga Oknum Anggota DPRD Tanggamus FRAKSI PDIP KOMISI III JM Aniya honorer Sekretaris DPRD Tanggamus dipolisikan

Diduga Oknum Anggota DPRD Tanggamus  FRAKSI PDIP KOMISI III JM Aniya honorer Sekretaris DPRD Tanggamus dipolisikan 
TANGGAMUS NEWS - Diduga menganiayaan pegawai Honorer di Sekretariat DPRD Kabupaten Tanggamus oleh Oknum Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus Fraksi PDI Perjuangan berinisial JM dipolisikan.

Dugaan Penganiayaan tersebut terjadi di diruang rapat utama DPRD Kabupaten Tanggamus pada hari Senin sekitar pukul 03.00 WIB, Setelah Rapat Paripurna Selesai Pak JM Menanyakan Sejumlah  Uang Kepada Saya,setelah dijelaskan Mengenai uang tersebut Mungkin PAk JM, Tidak Terima atau Tersinggung dengan ucapan saya,tiba tiba Pak JM menampar Saya.

"saya Sempat mengelak Tamparan tersebut akan tetapi  masih saja mengenai muka Aku jelas Prilaku Ini tidak Pantas dilakukan Oleh Seorang wakil Rakyat Terlebih Saat ini PAK JM Masih Aktiv menjabat sebagai Anggota DPRD kabupaten Tanggamus Aktip ucap Korban.

menurut data yang dihimpun awak media
Pegawai honorer Korban dugaan penganiayaan berinisial JM tersebut sudah mendatangi Polres Tanggamus guna melaporkan Oknum Wakil Rakyat yang diduga telah menganiaya dirinya Pada Hari Kamis 07/09/20223 Dengan nomor laporan No LP/Gar/B/277/1X/2023/SPKT/Polres Tanggamus/Polda Lampung, Korban berharap APH Polres Tanggamus memproses Oknum JM sesuai UUD yang berlaku ucap korban.

Kepada awak Media ini kerabat korban  penganiayaan yang enggan disebutkan nama nya menceritakan, kemarin Soudara saya berinisial AZROLI  yang bekerja di sekretariat DPRD Kabupaten Tanggamus telah dianiaya oleh oknum Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus FRAKSI PDIP KOMISI III berinisial JM.

"Soudara saya yang bekerja sebagai Pegawai Honorer di Sekretariat DPRD Kabupaten Tanggamus Bernama AZROLI BIN HALIMI di tampar muka nya oleh oknum Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus  FRAKSI PDIP JM Pada Hari Senin 04/09/2023 Di Ruang utama Paripurna.

Gegara masalah sepele Jelas Perilaku ini sangat tidak patut dicontoh,  Terlebih lagi JM Masih Aktip sebagai Anggota DPRD Tanggamus, kami dari keluarga Korban berharap masalah ini  diproses sesuai hukum yang berlaku ucap Keluarga korban berharap.

Dugaan Pungli di Pekon Ngarip Tanggamus, Ketua AJOI Desak Penindakan Tegas

Dugaan Pungli di Pekon Ngarip Tanggamus, Ketua AJOI Desak Penindakan Tegas Harian TANGGAMUS NEWS – Dugaan praktik pungutan liar ...