AJOI dan LSM Trinusa Sepakat: Polemik Baru Muncul, Profesi Wartawan Terseret
Harian TANGGAMUS NEWS – Polemik terkait dugaan pungutan liar (pungli) yang menyeret salah satu oknum kepala pekon (kakon) di Pekon Ngarip, Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, memasuki babak baru. Setelah informasi mengenai dugaan pungli tersebut menjadi perbincangan publik dan viral di media sosial, muncul pihak yang mengaku sebagai wartawan dari salah satu media, yang disebut-sebut sebagai utusan dari oknum kakon yang bersangkutan.
Kehadiran orang yang mengaku wartawan ini disebut-sebut mencoba untuk mengintervensi serta memediasi pemberitaan yang sedang berkembang. Namun, upaya tersebut justru menuai kritik dari berbagai pihak, karena dianggap mencederai marwah dan etika profesi kewartawanan.
Ketua AJOI DPC Tanggamus, Hi Budi Hartono, menyayangkan tindakan tersebut. Ia menilai, dugaan upaya intervensi ini justru memperkeruh suasana dan berpotensi merusak citra jurnalisme yang selama ini menjunjung tinggi independensi dan integritas.
"Perbuatan seperti ini sangat disayangkan. Jika memang ada pihak yang merasa dirugikan oleh pemberitaan, maka seharusnya menempuh mekanisme yang tepat, seperti menggunakan hak jawab atau hak koreksi yang telah diatur dalam Undang-Undang Pers," ujar Budi kepada awak media yang didampingi Ketua LSM Trinusa DPC Tanggamus, Nuril Asikin.
Lanjut, Nuril Asikin selaku ketua LSM Trinusa DPC Tanggamus menegaskan bahwa LSM Trinusa akan tetap berpegang pada komitmen awal untuk mengawal transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa. Pihaknya juga berencana melaporkan berbagai indikasi penyimpangan, termasuk dugaan penyalahgunaan Alokasi Dana Desa (ADD), kepada Aparat Penegak Hukum.
"Kami akan terus berjuang demi kepentingan masyarakat. Tidak boleh ada intimidasi atau cara-cara yang mencederai demokrasi dan kebebasan pers. Semua pihak harus mengedepankan etika dan profesionalisme," tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari oknum kepala pekon yang bersangkutan terkait tudingan tersebut. Pihak AJOI dan LSM Trinusa pun masih berupaya melakukan konfirmasi untuk mendapatkan keterangan berimbang dari yang bersangkutan.
Sementara itu, organisasi kewartawanan di daerah juga diharapkan mengambil sikap atas kasus ini, guna menjaga marwah profesi dan mencegah terjadinya penyalahgunaan identitas wartawan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.( Team AJOI )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar